|
Selamat Jalan Om Bob Sadino, Semoga Khusnul Khotimah |
Pelajaran Berharga dari Bob Sadino " Kalau mau Sukses Berhenti Sekolah"
***KALAU MAU KAYA BERENTI SEKOLAH***
Salah satu ilmu yang saya pelajari dari Pengusaha Sukses Bob Sadino yang beliau namakan RODA BOB SADINO (RBS) RBS (Roda Bob Sadino)
Dibagi menjadi 4 kuadran.
- Kuadran TAU. Kuadran Tau adalah proses belajar di sekolah pada umumnya, sering disebut kuadran Kampus / sekolah Di kampus inilah orang belajar berbagai teori sampai dengan ujian, skripsi lulus dan mendapat gelar. Titik berat pembalajaran di kuadran tau adalah bagaimana seseorang mendaptkan ilmu, teori dan informasi sebanyak-banyaknya. Makin banyak inormasi dan teori yang didapat makin pintarlah sebutannya. Kelemahan orang yang berada di kuadran tahu adalah lemah di lapangan atau saat praktek, karena terlalu banyak analisa, takut rugilah, dsb.. Seringkali teori jika dibawa ke masyarakat, efektifitasnya bisa 0%, mengapa bisa begitu , teori umumnya selalu tetinggal oleh dinamika masyarakat, Karna teori biasanya disusun berdasarkan riset atas fakta dan informasi yang sudah berlalu cukup lama. "Om Bob menggambarkan orang yang berada di kuadran tau ini ibarat orang yang sedang belajar menembak. Orang-orang ini dibekali berbagai ilmu tentang jenis senapan, teknik menembak, cara menembak dengan jitu, akan tetapi mereka justru tidak pernah memegang senapan dan pelurunya sama sekali." Oleh sebab itu orang yang berkompeten di kuadran tau bisa saja menjadi tidak kompeten lagi manakala harus terjun ke tengah-tengah masyarakat. ============================================================
- Kuadaran BISA. Kuadran ini menggambarkan orang yang tidak sekolah belajar melakukan dan mengerjakan sesuatu pekerjaan di berbagai bidang. Mereka biasanya langsung melangkah tanpa bersandar pada teori, karana mereka memang tidak lagi peduli dengan teorinya. Titik berangkat mereka adalah praktek, melakukan tindakan, action, dan sepeuhnya belajar dari proses tersebut. Orang di kuadran ini bisa dapat saja bisa mengerjakan pekerjaannya dengan benar tapi bisa juga melakukan pekerjaan dengan salah. Namun kedua pengalaman tersebut menjadi sumber belajarnya. Karna itu orang di kuadran ini bisa, lama-lama menjadi bisa melakukan pekerjaan dengan benar karna melakukan terus-menerus, praktik terus-menerus , belajar dari proses. Salah di perbaiki dll. Di kuadran ini di gambarkan orang yang langsung memegang senapan mengisi dengan peluru dan langsung menembak ke sasaran yang dituju. Saat pertama kali belajar mungkin sasarannya meleset samapai puluhan kali, akan tetapi berangsur-angsur bisa tepat sasaran juga. Orang di kuadran ini jelas berbeda dengan di kuadran tau, orang di kuadran tau bisa tau teorinya tapi sering kali tidak bisa mengaplikasikannya alam masyarakat. Walau begitu sering kali orang di kuadran TAU menganggap orang yang dikuadran Bisa tidak kompeten secara teori. ===========================================================
- KUADRAN TERAMPIL Orang di kuadran terampil biasanya sudah melewati kuadaran tau dan kuadran bisa. Butuh waktu 20-30 tahun dari kuadaran bisa untuk naik ke kuadran Terampil Kuadran Terampil biasanya merupakan akibat dialektika antara kuadaran tau dan bisa. Menurut OM BOB seharusnya orang-orang di kuadran TAU harus terus-menerus menguji teorinya di KUADARAN BISA. Dan sebaliknya orang di kuadran BISA mau bergerak dan mengalamai proses di kuadran tau. artinya prakteknya bisa menjadi efektif karena dikuatkan oleh teori dan metode-metodenya. Akibat atau hasil yang saling menguatkan ini adalah meningkatnya Kemampuan atau kecakapan seseorang. Masyarakat menyebutnya orang yang skillfull atau terampil di bidangnya. Bob mengkategorikan orang yang di kuadran TRAMPIL ini sebagai orang yang respons-able dan accountable >>Responaible = artinya memiliki kemampuan merespon segala persoalan dengan tepat. >>Accountable = memiliki kemampuan mengatasi masalah secara bertanggungjawab. Gambaran orang terampil adalah orang yang sudah mampu menembak dengan baik, karena bisa mempertanggungjawabkan setiap peluru yang ditembakkannya. Orang ini sudah bisa menembak dengan baik karena selain terus menerus berlatih menembak, orang ini juga diajari terus menerus teorinya, dan cara-cara menembak dengan tepat. ===========================================================
- KUADRAN AHLI/EXPERT Penghuni kuadran ahli ini adalah : mereka yg selain telah bisa meningkatkan keterampilannya, responsif dan bertanggung jawab juga karena mampu memberikan manfaat banyak orang, serta diakui kompetensinya oleh masyarakat luas. Orang yang berada di kuadran terampil memiliki efektivitas teori ke praktik sampai 90 %. Akan tetapi orang yang berada di kuadran ahli bisa mencapai 99%. Ilustrasi nya adalah penembak yang sangat-sangat hebat dalam menembak. Setelah terampil menembak, mereka belajar lagi menggunakan cara-cara tertentu atau trik tertentu untuk meningkatkan kemampuan. Alhasil dengan mata tertutuppun mereka bisa menembak. Pengertian TERAMPIL dan AHLI sebenarnya tipis sekali bedanya, akan tetapi perbedaannya terletak bahwa orang di kuadran AHLI diakui oleh masyarakat. Bisa menjadi teladan, penyuluh bagi orang-orang yang berada di kuadran tau atau bisa. Meskipun sangat ahli dalam teori dan prktek bukan tidak mungkin orng yang berada di kuadran AHLI ini mampu menjawab semua pertanyaan. Katakanlah dari 1.000 pertanyaan yang diajukan bisa dijawab 99,9 %, maka bukan tidak mungkin 0.1% pertanyaan yang tidak bisa dijawab itu jawabanya di temukan di kuadran TAU. Karena itu orang-orang di kuadran AHLI akan berputar lagi belajar lagi di kuadran tau, dst. Dari perputaran kuadran tersebut Bob sangat menitik beratkan pada proses dialektika antara kuadra tau dan bisa. Ia menggambarkan proses itu sebagai bandul yang bergerak ke kuadran pertama dan kedua secara terus menerus. Jadi artinya orang dikuadran tau harus terus menguji teorinya di kuadran bisa, sebab I kuadran bisa itulah segala hambatan, tantangan dan peluang nyata. Sebaliknya orang di kuadran bisa harus terus menerus menambah ilmunya di kuadran tau supaya prakteknya bisa efektif. Kuadran terampil dan ahli adalah hasil proses dialektika kuadran TAU dan BISA. Sering yg terjadi orang yang di kuadran TAU tidak mau menyebrang ke kuadran BISA. Dari kacamata BOB sadino jelaslah bahwa akar dari 1 juta sarjana nganggur itu karenan kuadran TAU enggan meneberkan ke kuadran BISA. Lalu akar dari kemiskinan di Indonesia salah satunya juga karena mandulnya para sarjana yang tidak berkompeten. Mereka gagal menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri, terlebih bagi orang lain. Sementara orang yang kuadran tau menerobos ke kuadran terampil atau kuadran ahli menghasilkan ahli-ahli yang tak kompeten, dan penyuluhan dan bimbinan mereka menyesatkan. Nah demikian sharing ilmu dari jurus Bob Sadino..Terserah kawan-kawan mau memulai dari kuadran Tau atau Kuadran Bisa sama saja...tapi kalau saya lebih suka Kuadran Bisa..karena kuadran bisa itu adalah Take Action dulu ... Selamat mencoba !! salam sukses.